Rabu, 29 Agustus 2012

Akhirnya Ku Sadari


Teringat dulu begitu mudahnya menyukai seseorang. Dalam lauhul mahfudzNya tidak tercantum berjodoh dengannya. Lalu mencari, mencari dan terus mencari. Berharap salah satu di antara kepala-kepala itu ada yang tercantum dalam kitab takdirNya. Dan ketika Dia telah menunjuk sebuah nama. Begitu sulitnya merengkuh wujud nyatanya. Onak duri masih menghalangi langkah ini. Badai pun masih saja menerjang.
Malam ini baru ku sadari Ya Karim ketulusan dan arti cinta yang sesungguhnya. Engkau telah membukakan hati dan fikiranku apa arti mencintai dengan tulus ikhlas. Bukan sekedar dicintai dan mencintai, disukai ataupun menyukai serta bukan pula sekedar rasa rindu dan benci belaka. Tapi bagaimana mengatasi gangguan-gangguan ini bersama-sama, saling mendukung, mendoakan dan menyemangati. Semua ini baru ku sadari setelah bertemu denganmu.
I’m so sorry, recently I always complain about my sickness. Actually, you always guard and protect me every time. Although, we are separate by distance between Kediri and Bekasi.

Di Malam Keenam Idul Fitri, Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar