Sabtu, 26 Mei 2012

Memeluk Angin

Smua ini datang tanpa di duga
Tiada wujud kasarnya
Namun mengapa sanggup membela diri ini sedemikian hebatnya

Aah..
Aku tak bisa menggambarkan kekuatannya
Pun tuk membalas budi padanya
Aku hanya bisa mencintai dan menyayangi
Karna Sang Pemilik Hati tlah menancapkan rasa ini begitu dalam
Meski ini bagaikan memeluk angin bisa dirasa namun tak berwujud


Kesenangan dalam galau, 4 April 2012’

Di Angkot CKL Aku Mendapatkan Pelajaran Tentang Hidup

Tiap hari Minggu dan Senin di depan Univ. Islam Malang aku selalu menunggu angkot dgn trayek CKL (Ciliwung, kedungkandang, dan Landungsari). Di trayek ini sering angkot-angkot itu sepi penumpang tidak seperti trayek-trayek lain. Mau tidak mau membuatku sedikit was-was takut kalo dioper ke angkot lain ato cm sendiri dg sopir. Tapi beberapa bulan terakhir ini aku seringkali menemui hal-hal aneh (karena ku temui sampai 4 kali hal yang hampir sama) tapi positif khususnya tentang akhlak orang-orang di jaman sekarang yang masih peduli dan mau mengalah dgn orang lain. 

Kejadian pertamakali yang ku temui adalah ada seorang penumpang yg masih baru domisli di Malang tujuannya turun di jalur menuju Lapas ternyata dia salah jalur sampai jauh dari tujuannya dan dia marah-marah ke sopirnya. Tapi pak sopir ini mau mengalah penumpang itu gak dipungut ongkos katanya daripada geger (bertengkar) demi uang 2500 rupiah mending gak usah ditarik ongkos. Aku salut dgn pak sopir ini.

Kejadian kedua ada seorang penumpang tidak mau membayar genap 2500 perak alasannya karena jaraknya gak terlalu jauh. Akhirnya pak sopir hanya diam saja menerima. Tapi namanya rezeki walo gak lewat tangan orang ‘A’ bisa lewat tangan orang lain. Seorang penumpang turun kemudian membayar ongkos. Bapak itu gak mau  menerima kembaliaannya bilangnya buat ongkos yang kurang dari orang tadi. Begitu seterusnya sampai 4 kali kejadian yang hampir sama itu berulang.

Sampai akhirnya aku mengambil kesimpulan mungkin ini bukan kebetulan semata tapi agar aku mengambil pelajaran dari semua kejadian-kejadian itu sehingga aku bisa mencontoh perbuatan-perbuatan beliau-beliau itu. Di jaman serba canggih ini kita gak boleh meninggalkan kebiasaan baik begitu saja ato menjadi individu yang semakin hari semakin gak mau peduli dgn urusan orang misalnya orang yg kesusahan dimanapun tanpa mengurangi kewaspadaan kita tentunya. Justru dgn kecanggihan di jaman ini memicu kita semakin banyak berbuat kebaikan karena gerak kita semakin luas dan fasilitas untuk itu jg semakin lengkap. 

Semoga ini bermanfaat buatku jg teman2.:)