Kereta ini berjalan lambat melintasi waktu yang berjalan begitu cepat
Dalam gerbong ini ku tatap keindahanmu di malam hari
Ku merasakan sbuah rasa yang aku sendiri tidak mengerti rasa apa ini
Sedihkah, senangkah, bingungkah...
Smua bercampur aduk seperti es campur di ujung jalan dekat kost ku
Ku merasa inilah detik detik terakhir menikmati keindahanmu di ujung
perlintasan ini
Begitu berat sebenarnya hingga bagaikan pukulan gada Sang Bima
Dan karna aku pun telah terbiasa dengan ini smua walau kecupan mu
pahit
Namun apa daya
Takdir ini karna sbuah pilihan
Ku yakin suatu saat kau akan menemukan ku di lain ruang dan waktu
Gerbong Kebisuan, 4 April 2012