Jumat, 06 Januari 2012

Cinta dan Keegoisan

Tiada pernah ku temui cinta seegois ini
Cinta yang tidak boleh dimiliki siapapun kecuali dirimu
Cinta dalam dunia fana namun menembus batas kewenangannNya

Hebat!!!
Itu kata untuk menyelamatimu
Getar rintihmu membuat Dia mengetokkan palu kewenangan
Tanda keabsolutan mulai bereaksi
Ini membuatku tak berdaya

Kasak kusuk ku coba merayu dengan cara sepertimu
Sepertinya getar rintih ku tak efektif
Hari ini ku coba kembali getarkan dengan segenap rasa
Smoga kali ini mengena

Jalan Kebisuan, Januari 2012’

Wajah, Jiwa dan Rasamu

Tiap detik nampak potret dirimu menempel di pelupuk mata
Bagai pupil yang slalu lengket di mata ini
Namun sayang cuma bayangan belaka
Semu, semu dan semu
Begitu liatnya menembus ragamu
Sedang nafasmu jauh di ujung masa
Apalagi sukmamu tiada bisa ku genggam meski cuma seberat debu
Namun mengapa bayangmu tiada mau beranjak
Trus saja menghantui di stiap gerak langkahku

Pembaringan sementara, Januari 2012’

Protesku


Ku terpekur dan mencoba bertanya pada ke empat sudut ruang ini
Mengapa hasratnya Engkau turuti hingga di ujung waktu
Lalu bagaimana dgn aku
Sampai hari ini pun tiada secuil pertanda terlihat
Beribu-beribu ampun ku haturkan atas interupsi ini
Namun aku hanya seorang makhluk
dimana kelemahan dan keterbatasan slalu membelenggu
Jikalau bukan kepadaMu kepada siapa lagi makhlukMu ini mengadu
Ku mohon jawabMu biar galau ini lenyap
Seiring  menetesnya sari pati tubuh yang tlah menganak
Bagai sungai terhujani berhari-hari lamanya
Duku 11 , Januari  2012’